Wamendagri Bima Arya Tekankan Pentingnya Ilmu dan Adab

INTERKINI.CO, BOGOR — Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan dua kunci utama dalam meraih kesuksesan hidup, yakni ilmu dan adab. Pesan tersebut ia sampaikan di hadapan para siswa dalam kegiatan Pekan Budaya Papua 2025 yang digelar di Kampus Sekolah Anak Indonesia, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/10/2025).
“Kalau ingin sukses, apa itu kuncinya? Ilmu dan adab, sekali lagi, ilmu dan adab,” ujar Bima.
Bima menjelaskan bahwa ilmu memiliki peran penting dalam membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik. Ia mendorong para siswa untuk terus menuntut ilmu dan tidak mudah menyerah dalam belajar.
“Saya bisa menjadi Wakil Menteri Dalam Negeri karena saya sekolah, karena saya menimba ilmu. Jadi saya titip kepada adik-adik yang saya banggakan, jangan putus sekolah, jangan lelah, dan jangan berhenti menimba ilmu, karena itulah kunci sukses kalian,” pesannya.
Dalam kesempatan tersebut, Bima juga berbagi pengalaman pribadinya tentang kegemaran membaca dan belajar sejak kecil. Kebiasaan itu, menurutnya, menjadi modal utama hingga ia dapat menempuh pendidikan tinggi sampai jenjang doktoral dan akhirnya dipercaya menjabat sebagai Wamendagri.
Selain ilmu, Bima menekankan pentingnya adab atau akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Ia menilai kecerdasan saja tidak cukup untuk menjamin kesuksesan bila tidak dibarengi perilaku yang baik.
“Adab itu adalah karakter. Percayalah, pintar saja tidak cukup untuk menjadi sukses,” tegasnya.
Ia menambahkan, adab yang baik akan menjauhkan seseorang dari tindakan tercela, termasuk korupsi. Seseorang yang santun, ramah, dan menghargai orang lain, kata Bima, akan lebih mudah diterima di lingkungan sosial maupun profesional.
“Orang yang tidak terlalu pintar, tapi baik, santun, ramah, dan menghargai orang lain, akan diterima banyak orang. Percayalah, itu kunci suksesnya,” imbuhnya.
Bima juga menilai kegiatan Pekan Budaya Papua 2025 sebagai ruang belajar yang berharga bagi para siswa, tidak hanya dalam memahami kebudayaan, tetapi juga dalam menumbuhkan karakter dan memperluas wawasan kebangsaan.
Menutup pesannya, Bima mengundang para siswa untuk berkunjung ke Bumi Parawira, museum yang menampilkan perjalanan tokoh-tokoh inspiratif Kota Bogor dari masa ke masa. Ia berharap kunjungan tersebut dapat menjadi sarana pembelajaran sejarah dan teladan kepemimpinan bagi generasi muda.
“Mudah-mudahan kalian bisa belajar banyak. Nanti kita cari waktu yang tepat, mungkin di akhir tahun ini atau awal tahun depan,” pungkasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Pembina Yayasan Alirena Eng Go, Ketua Yayasan Alirena Yulia Allo Layuk, para kepala sekolah dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, serta para siswa Sekolah Anak Indonesia.
(rls/in)




